Kamis, 21 November 2013

Pahlawan ku Masa kini



Bulan  November identik dengan hari pahlawan.Ya,tepatnya tanggal 10 kemaren.Banyak sekali pahlawan di negeri ini,yaitu pahlawan nasional dan pahlawan revolusi.
   Kali ini saya akan memberi informasi tentang pahlawan masa kini.Ya seperti yang kita ketahui bahwasannya pahlawan itu banyak.Seseorang yang kita anggap pahlawan terkadang dia tidak melakukan hal-hal seperti peperangan terhadap penjajah atau kegiatan-kegiatan lain seperti halnya yang dilakukan pahlawan-pahawan nasional dan pahlawan revolusi dulu.Akan tetapi,bisa saja seseorang yang kita anggap pahlawan itu hanya melakukan hal-hal kecil,tapi luar biasa,misalnya dia itu mmenolong /menyelamatkan kita,ketika kita membutuhkan,orang yang membawa perubahan dalam suatu hal,orang yang memotivasi orang lain untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

            Inilah sosok pahlawan masa kini,yang akan saya informasikan kepada kalian yang mengunjungi blog saya :-) foto nomer 3 dari sebelah kanan (foto ini waktu masih kuliah)



                    


      Beliau bernama NOVI YANTI beliau lahir di Oku timur,25 yang lalu.Beliau mempunyai seorang suami yang amat menyayanginya bernama AGUS SETIAWAN yang 5 tahun lebih tua darinya,dan mempunyai 1 anak laki-laki.
         Beliau pernah belajar di:
  • SDN 1 Panca Tunggal
  • SMPN 1 Bahuga
  • SMA YPB
  • D3 Di Kartika Mitra Husada Jakarta

 Sekarang beliau adalah salah seorang Bidan yang bekerja di RSUD Oku Timur.
Meskipun usaha yang beliau lakukan tak luput dari pro dan kontra,tetapi beliau tetap semangat dalam menjalankan tugas nya sebagaibidan yang selalu menolong orang yang membutuhkan bantuan nya.
  Selain seorang pahlawan bagi orang lain dan teman-temannya,beliau juga pahlawan bagi keluarganya,selalu memberi support bagi anak dan suaminya.
 Suami dan anak-anaknya sangat bangga dengan beliau.


nB::selagi orangtua masih ada sebisa mungkin apa yang kita lakukan itu merupakan kebanggaan bagi mereka.
Read More ->>

Kamis, 31 Oktober 2013

BULAN BAHASA dan SASTRA INDONESIA



BULAN BAHASA dan SASTRA INDONESIA


Kenapa sih harus ada Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia?

Jawabannya begini. Bahasa Indonesia lahir sebagai jembatan atas kemajemukan Nusantara. Di Indonesia kan ada ratusan bahasa daerah, jumlahnya sekira 442 bahasa daerah. Kebayang dong kalau kita ngomong dengan orang lain menggunakan bahasa daerah masing-masing? Pasti ribet. Makanya, bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa penghubung (lingua franca) dan menjadi alat pemersatu bangsa.

Apa yang menyebabkan bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan bahasa?
·         Bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan bahasa karena pada 28 Oktober 1928 para pendahulu bangsa kita mencetuskan Sumpah Pemuda dengan bahasa, bahasa Indonesia, sebagai butir ketiganya.

Seiring perjalanan bangsa Indonesia, bahasa Indonesia juga turut berkembang dan menjadi modern. Akibatnya, bahasa Indonesia mulai tergusur penggunaan bahasa asing. Belum lagi bermunculan berbagai varian bahasa Indonesia lain seperti bahasa prokem, bahasa gaul hingga yang sekarang tren: vickisisasi.

Karena itulah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) menggelar kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra sebagai salah satu upaya pengutamaan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional. Tentu saja, tugas ini juga menjadi tanggung jawab kita semua, bukan hanya diemban BPPB.

"Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya BPPB untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra itu," demikian dinukil dari laman Badan Bahasa, Rabu (9/10/2013).

Bulan bahasa sebenarnya bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan kualitas berbahasa secara baik (dan kalau bisa benar juga). Tapi jangan pula hanya sekadar pada bulan tersebut saja. Karena berbahasa merupakan proses yang harus dibiasakan. Semakin terbiasa untuk berbahasa dengan baik, semakin menolong kita untuk terus meningkatkan kualitas berbahasa.
Selama sebulan, banyak kegiatan kebahasaan yang menarik kita ikuti. Kategori kegiatannya adalah sebagai ajang berkarya atau berekspresi, ajang peningkatan kualitas berbahasa Indonesia dan ajang perlombaan.
Sepertii inilah beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa/i SMAN1BELITANG :



 

Read More ->>

Kamis, 03 Oktober 2013

tips memilih jurusan kuliah



Tips Memilih Jurusan Kuliah

Tips Memilih Jurusan Kuliah dan Dampak salah memilih jurusanTips Memilih Jurusan Kuliah

Ujian Nasional sebentar lagi dilaksanakan dan selanjutnya adalah menentukan langkah selanjutnya. Bagi kalian yang ingin meneruskan pendidikan masuk ke perguruan tinggi tentunya harus sudah menyiapkan jurusan apa yang akan diambil nanti. Beberapa anak  suka mengalami kendala dalam memutuskan utuk memilih perguruan tinggi mana dan memilih jurusan kuliah apa karena sebagian anak belum mengetahui bakat dan minatnya sendiri.
Tak sedikit anak yang memilih jurusan kuliah atas dasar ikut-ikutan temannya yang sudah kuliah, karena dorongan dan paksaan orang tua dan juga karena mengikuti pacar. Yang perlu kalian tau jika memilih jurusan kuliah tidak sesuai dengan kepribadian, bakat, minat serta potensi diri kita sendiri akan menimbulkan beberapa masalah dalam proses study. Salah memilih jurusan kuliah punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan di masa mendatang, kira-kira apa dampak salah memilih jurusan kuliah? Ada yang tau?

Berikut Dampak Salah Memilih Jurusan Kuliah

1.      Problem Psikologis

Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau itu bukan kemauan / pilihan anak, tapi desakan orang tua. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi. Kesal, marah, sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Memilih jurusan kuliah sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikologis, yakni menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit, masalah semakin bertambah, bisa menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan.
2.      Problem akademis
Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil jurusan kuliah yaitu, seperti prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih jurusan kuliah bisa mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran. Kalau makin sering tidak masuk kuliah, makin sulit memahami materi, makin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya makin sering bolos. Padahal, tingkat kehadiran mempengaruhi nilai.
3.      Problem relasional
Salah memilih jurusan kuliah membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, dsb hingga dia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui, dsb. Atau, anak bisa jadi agresif karena kompensasi dari inferioritas di pelajaran. Karena dia merasa kurang di pelajaran, maka dia berusaha tampil hebat di lingkungan sosial dengan cara missal, mendominasi, mengintimidasi anak yang dianggap lebih pandai, dsb.
Nah, setelah kita tau betapa besar dampak salah memilih jurusan kuliah, maka tugas kita selanjutnya adalah bagaimana cara memilih jurusan yang benar.

Bagaimana memilih jurusan kuliah yang tepat?

Memilih jurusan kuliah pada dasarnya merupakan sebuah proses yang sudah dimulai sejak masa anak-anak. Kesempatan, stimulasi, pengalaman apa saja yang diberikan pada anak sejak kecil secara optimum dan konsisten, itu akan menjadi bekal, modal dan fondasi minat dan bakatnya. Makin banyak dan luas exposure-nya, makin anak tahu banyak tentang dirinya, tapi makin sedikit exposure nya, makin sedikit juga pengetahuan anak tentang dirinya. Menurut Gunadi et al (2007), ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, berikut tips memilih jurusan yang tepat menurut Gunadi (2007):
  • Mencari informasi secara detil mengenai jurusan yang diminati. Sebelum memilih jurusan, hendaknya anak punya informasi yang luas dan detil, mulai dari ilmunya, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, universitasnya, komunitas sosialnya, kegiatan kampusnya, biaya, alternative profesi kerja, kualitas alumninya, dsb.
  • Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya merupakan salah satu anak tangga awal dari dari proses pencapaian karir. Anak perlu tahu realitanya, bahwa jurusan yang dipilih tidak menjamin kesuksesan masa depannya. Jangan dikira bahwa dengan kuliah di jurusan tersebut maka hidupnya kelak past sukses seperti yang di iklankan.
  • Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Jika seorang siswa memilih jurusan sesuai dengan kemampuan dan minatnya, maka dirinya akan mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama kuliah, namun jika dirinya tidak memiliki kemampuan dan minat dalam jurusan yang dipilih, bisa mempengaruhi  motivasi belajar seperti yang telah dijelaskan di atas.
  • Berpikiran jauh ke depan melihat konsekuensi dari setiap pilihan, apakah mampu menjaga komitmen dan konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu? Di setiap pilihan pasti ada konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani konsekuensinya. Jangan sampai ingin jadi dokter tapi tidak siap mendapatkan panggilan mendadak tengah malam dari pasiennya; ingin jadi tentara tapi takut berperang; ingin jadi guru tetapi tidak sabar / tidak senang disuruh menghadapi anak murid. Jadi, kalau sudah punya cita-cita, siapkan mental, fisik dan komitmen untuk mau belajar menghadapi tantangannya.
  • Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita anak. Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Jika anak bercita-cita menjadi psikolog maka sebaiknya memilih jurusan psikologi bukan jurusan sosiologi atau yang lainnya. Jika ingin menjadi dokter, ya harus mengambil kuliah kedokteran. Pelajari bidang studi yang mempunyai beberapa proses. Misalnya, anak kelak ingin menjadi dokter bedah, maka terlebih dahulu harus menjalani kuliah di kedokteran umum.
  • Menyiapkan beberapa alternatif. Alangkah baiknya jika anak memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga jika dirinya tidak masuk di alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya. Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan kemampuan anak, bukan karena pilihan yang paling besar kemungkinan diterima padahal tidak sesuai minat.
Kuliah membutuhkan banyak biaya dan waktu yang tidak sebentar. Maka, selagi masih belum terlanjur, memilih jurusan kuliah harus memang benar-benar tepat untuk anda, jangan sampai nantinya putus ditengah jalan.

23


Read more: JURUSAN KULIAH : Tips Memilih Jurusan Kuliah
Read More ->>

posting pertama

nama        : trie hartono
no.absen  : 28
kelas        : XI IPS 1
e_mail      : hartonotrie3@gmail.com
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Batman Begins - Diagonal Resize 2